Monday, May 19, 2014

Orang yang Memuji Temannya Jika Dia Percaya Kepadanya

 Orang yang Memuji Temannya Jika Dia Percaya
Kepadanya 
257/337. Dari Abu Hurairah, bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda,

نعم الرجل أبو بكر نعم الرجل عمر نعم الرجل أبو عبيدة نعم الرجل أسيد بن حضير نعم الرجل ثابت بن قيس بن شماس نعم الرجل معاذ بن عمرو بن الجموح نعم الرجل معاذ بن جبل قال وبئس الرجل فلان وبئس الرجل فلان حتى عد سبعة

"Sebaik-baik seseorang adalah Abu Bakar, sebaik-baik seseorang adalah Umar, sebaik-baik seseorang adalah Abu Ubaidah, sebaik-baik seseorang adalah Usaid ibnu Hudhair, sebaik-baik seseorang adalah Tsabit ibnu Qais ibnu Syammas, sebaik-baik seseorang Muadz ibnu Amru ibnu Al Jamuh, dan sebaik-baik seseorang adalah Muadz ibnu Jabal." Nabi bersabda, "Sejelek-jelek seseorang adalah fulan dan sejelek-jelek seseorang adalah fulan" Sehingga beliau menghitung tujuh (orang).

Shahih, di dalam kitab Ash-Shahihah (875). [Saya tidak menemukan hadits tersebut dalam Kutubus Sittah].

Saya berkata, "Betul, At-Tirmidzi telah meriwayatkannya. lihatlah di dalam kitab Ash-Shahihah."

Saling Memuji

 Saling Memuji 
253/333. Dari Abu Bakrah, bahwasanya seorang laki-laki disebutkan (namanya) di sisi Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, lalu seseorang memuji kebaikannya dan kemudian Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda,
ويحك قطعت عنق صاحبك (يقوله مرارا) إن كان أحدكم مادحا لا محالة فليقل أحسب كذا وكذا إن كان يرى أنه كذلك وحسيبه الله ولا يزكى على الله أحدا
"Celaka engkau, engkau telah memotong leher temanmu (Rasulullah mengucapkannya berulang kali). Sekiranya salah seorang di antara kalian harus memuji orang lain tanpa batasan, maka hendaknya dia mengucapkan, 'Saya mengira ini dan itu' -jika dia memang seperti yang dipujinya itu-yang akan menilai adalah Allah, dan seseorang tidaklah mensucikan orang lain mendahului Allah.'"

Shahih, [Bukhari, 52- Kitab Asy-Syahadat, 16- Bab Idza Dzakara Rajulun Rajulan].
254/334. Dari Abu Musa berkata, "Nabi shallallahu 'alaihi wasallam mendengar seseorang menyanjung orang lain dan melebih-lebihkannya, lalu Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda,
أهلكتم أو قطعتم ظهر الرجل

   'Kalian telah binasa atau kalian telah memutus punggung orang (lain)'"

Shahih, [Bukhari: 78- Kitab Al Adab, 54- Bab Ma Yukrahu minat-Tamaduhi. Muslim, 53- Kitab Az-Zuhdu, hadits 67].
255/335. Dari Ibrahim At-Taimi, dari bapaknya, berkata, "Kami duduk di sisi Umar, lalu seseorang menyanjung orang lain dihadapannya, lalu Umar berkata,
عقرت الرجل عقرك الله
'Engkau   telah  melukai  seseorang,  mudah-mudahan  Allah melukai kamu."'

Hasan, sanadnya.


256/336. Dari Umar berkata:
المدح ذبح
"Pujian adalah penyembelihan."

Shahih, sanadnya.

Orang yang Banyak Menghina

 Orang yang Banyak Menghina 



250/327. Dari Ali berkata.
لا تكونوا عجلا مذاييع بذرا فان من ورائكم بلاء مبرحا مكلحا وأمورا متماحلة ردحا
"Janganlah kamu menjadi orang yang tergesa-gesa menyebarluaskan kekejian dan menjadi orang tidak dapat menyimpan rahasia, karena dibelakangmu terdapat bencana dahsyat yang membuat orang gelisah, dan terdapat beberapa fitnah yang besar dan berat."

Hasan, sanadnya.


251/330. Dari Abu Jubairah ibnu Adh-Dhuhhak berkata,

فينا نزلت في بنى سلمة ولا تنابزوا بالألقاب (الحجرات:١١) قال  :  قدم علينا رسول الله صلى الله عليه وسلم وليس منا رجل إلا له اسمان فجعل النبي صلى الله عليه وسلم يقول يا فلان فيقولون يا رسول الله إنه يغضب منه
"Pada kami diturunkan -bani Salamah- ayat, '...Dan janganlah kamu panggil-memanggil dengan gelar-gelar yang buruk...'" (Qs. Al Hujurat (49): 11) Abu Jubairah berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam datang kepada kami, dan tidak ada dari yang mempunyai nama kecuali dengan dua nama, lalu Nabi shallallahu 'alahi wasallam bersabda,   'Wahai fulan!'   Kemudian   mereka   menjawab,   'Wahai Rasulullah! Sesungguhnya dia marah karena panggilan itu!'"1

Shahih, di dalam kitab At-Ta'liqu 'Ala Ibni Majah (3741). [Abu Daud, 40- Kitab Al Adab, 63- Bab Fil Alqabi. Tirmidzi, 44- Kitab At-Tafsir, 49- Surat Al Hujuraat, hadits 3].
252/331. Ikrimah berkata,
لا أدري أيهما جعل لصاحبه طعاما بن عباس أو بن عمر فبينا الجارية تعمل بين أيديهم إذ قال أحدهم لها يا زانية فقال مه إن لم تحدك في الدنيا تحدك في الآخرة قال أفرأيت إن كان كذاك قال ان الله لا يحب الفاحش المتفحش بن عباس الذي قال ان الله لا يحب الفاحش المتفحش
"Saya tidak tahu, siapa diantara keduanya menyediakan makanan untuk temannya, Ibnu Abbas atau Ibnu Ammi Abbas. Ketika itu seorang budak wanita bekerja (membantu) mereka (menyiapkan hidangan), tiba-tiba salah seorang dari mereka berkata kepada budak tersebut, 'Ya Zaniyah (wahai pezina)!' Lalu Ibnu Abbas berkata, 'Mah (Cukup sudah)!, karena jika engkau tidak di had (dihukum) di dunia, maka engkau akan dihukum kelak di akhirat' Orang tersebut berkata, 'Apakah engkau mengira hal ini demikian?' Ibnu Abbas berkata, 'Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang yang berbuat keji dan berusaha melakukan perbuatan keji.'" 2
Ibnu Abbas adalah yang mengatakan tersebut.

Hasan, sanadnya.


1    Ibnu Majah menambahkan redaksinya matannya (3741). “Lalu turunlah ayat, (Dan janganlah panggil memanggil dengan gelar-gelar yang buruk) (Qs. Al Hujurat (49): 11)
2    Ini hadits mauquf dalam status marfu' dan bisa menjadi hadits marfu', dan akan dijelaskan pada hadits (984/1311).       





Orang yang Mendengar Perkataan Keji lalu Menyebarluaskannya

 Orang yang Mendengar Perkataan
 Keji lalu Menyebarluaskannya 
247/324. Ali bin Abi Thalib radhiallahu 'anhu berkata,
القائل الفاحشة والذي يشيع بها في الإثم سواء
"Orang yang mengucapkan perkataan keji dan orang yang menyebarluaskannya, dosanya sama."

Hasan, sanadnya.


248/325. Dari Syubail ibnu Auf berkata, "Telah dikatakan bahwa,

من سمع بفاحشة فأفشاها فهو فيها كالذى أبداها
Orang yang mendengar perkataan keji lalu menyebarluaskan­nya, maka dia seperti orang yang melakukannya."

Shahih, sanadnya.


249/326. Dari Atha'

أنه كان يرى النكال على من أشاع الزنى يقول أشاع الفاحشة

Bahwasanya dia melihat orang yang menyiksa orang yang menyebarluaskan perbuatan zina, dengan berkata, "Dia telah menyebarluaskan fahisyah (perbuatan keji)."

Shahih, sanadnya.


Orang-orang yang Sering Melaknat

Orang-orang yang Sering Melaknat
240/316. Abu Darda’ berkata,
قل النبي صلي الله عليه وسلم:أن اللعانين لا يكونون يوم القيامة شهداء ولا شفعاء
"Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda, 'Sesungguhnya orang-orang yang sering melaknat, maka pada hari kiamat nanti tidak akan menjadi saksi dan pemberi syafaat."'

Shahih, di dalam kitab At-Ta'liqu Ar-Raghib (3/287). [Muslim, 45- Kitab Al Birru was-Shilatu wal Adab, hadits 85,86].
241/317. Abu Hurairah berkata, "Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda,
لا ينبغي للصديق أن يكون لعانا

'Tidak patut bagi orang yang jujur menjadi pelaknat."'

Shahih, di dalam kitab At-Ta'liqu Ar-Raghib (3/286). [Muslim, S- Kitab Al Birru wash-Shilah, hadits 84].
242/318. Hudzaifah berkata,

ما تلاعن قوم قط إلا حق عليهم اللعنة

"Tidaklah suatu kaum saling melaknat, kecuali mereka pasti akan mendapatkan laknat (Allah)."

Shahih, sanadnya.

0rang Mukmin Bukanlah Orang yang Suka Mencaci (Orang Lain)

0rang Mukmin Bukanlah Orang yang Suka
Mencaci (Orang Lain)


235/309. Salim ibnu Abdullah berkata.
ماسمعت عبدالله لا عناأحدا قط ليس إنسانا.وكان سالم يقول: قل عبدالله بن عمر: قل رسول الله علي وسلم: لا ينبغي للمؤمن أن يكون لعانا
"Saya tidak pernah mendengar Abddullah melaknat seseorang sama sekali kecuali satu orang."1 Salim pernah berkata, "Abdullah ibnu Umar berkata, 'Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda, "Tidak patut bagi seseorang mukmin untuk menjadi seorang pelaknat (tukang laknat).'""

Hasan shahih di dalam kitab Takkhrijus-Sunnah (1014), Ash-Shahihah (2636). [Tidak sedikitpun tercantum dalam Kutubus-Sittah).
Saya berkata, "Ya, hadits yang marfu' dari periwayatannya, yaitu terdapat pada At-Tirmidzi, 28- Kitab Al Birru, 72- Bab Ma ]a’a fit-Tha'ni wal-La'ni."
236/311. Dari Aisyah radhiallahu 'anha, bahwa orang-orang Yahudi mendatangi Nabi shallallahu 'alaihi wasallam lalu mereka berkata,
السام عليكم فقالت عائشة وعليكم ولعنكم الله وغضب الله عليكم قال مهلا يا عائشة عليك بالرفق وإياك والعنف والفحش قالت أو لم تسمع ما قالوا قال أو لم تسمعى ما قلت رددت عليهم فيستجاب لي فيهم ولا يستجاب لهم في
"Mudah-mudahan kematian atas kalian." Lalu Aisyah berkata, "Mudah-mudahan atas kalian Allah melaknat kalian dan murka Allah bersama kalian" Rasulullah berkata, "Tenang wahai Aisyah, engkau harus lemah lembut dan jauhilah kekerasan serta perkataan yang keji." Aisyah berkata, "Apakah engkau tidak mendengar apa yang diucapkan mereka?" Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam menjawab, "Atau engkau yang tidak mendengar perkataan Saya?. Saya telah menjawab (perkataan) mereka, maka doa Saya dikabulkan atas mereka dan doa mereka tidak dikabulkan atas Saya."

Shahih, di dalam kitab Ash-Shahihah (537/ pada revisi yang kedua). [Bukhari, 78- Kitab Al Adab, 38- Bab Lam Yakunin-Nabiyyu Fahisyan wa la Mutafahhisyan. Muslim, 39- Kitab As-Salam, hadits 10].

237/312. Dari Abdullah ibnu Mas'ud berkata, Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda,
ليس المؤمن بالطعان ولا اللعان ولا الفاحش ولا البذى
"Bukanlah seseorang dinamakan seorang yang mukmin, yaitu orang yang suka menuduh orang lain, suka melaknat orang lain, orang yang keji, dan orang yang tajam lidahnya."

Shahih, di dalam kitab Ash-Shahihah (320). [Tirmidzi, Kitab Al Birru was-Shilah, 47- Bab Ma Ja’a fil-La'nati].
238/313. Dari Abu Hurairah radhiallahu 'anhu, dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda,
لا ينبغي لذى الوجهين أن يكون أمينا

"Tidak patut bagi orang yang mempunyai dua muka (munafik) untuk dapat dipercaya."

Hasan shahih, di dalam kitab Ash-Shahihah (3197). [Tidak Tercantum dalam Kutubus-Sittah].

Saya mengatakan bahwa mereka menisbatkan hadits tersebut dalam kitab Syarhu Adabil-Mufrad kepada Tirmidzi di dalam bab Al Birru, dan ini merupakan kebodohan dan menggampangkan penisbatan tersebut, karena hadits tersebut terdapat dalam Sunan Tirmidzi (2026) dengan lafazh yang merupakan ringkasan Hadits berikut dengan nomor (316/409). Dengan demikian, dalam penisbatan tersebut terdapat kecerobohan, karena hadits tersebut adalah hadits muttafaqun 'alaihi, sebagaimana yang engkau dapatkan di dalam periwayatan tersebut.

239/514. Dari Abdullah ibnu Mas'ud berkata,
ألأم أخلاق المؤمن الفحش
"Sehina-hina akhlak seorang mukmin adalah (berbuat) keji (Zina)."

Shahih, sanadnya.



___________________________
1        Barangkali hal itu dilakukan karena ada sebab yang mengharuskan dia harus melaknat orang.


Tubuh yang Wangi

Tubuh yang Wangi 
231/301. Dari Abdullah ibnu Khubaib Al Juhani, dari pamannya.
أن رسول الله صلى الله عليه وسلم خرج عليهم وعليه أثر غسل وهو طيب النفس فظننا أنه ألم بأهله فقلنا يا رسول الله نراك طيب النفس قال أجل والحمد لله ثم ذكر الغنى فقال رسول الله صلى الله عليه وسلم إنه لا بأس بالغنى لمن اتقى والصحة لمن اتقى خير من الغنى وطيب النفس من النعم
Bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wasallam keluar menemui mereka dan masih terlihat bekas mandi. Beliau tubuhnya wangi, sehingga kami kira bahwasanya beliau telah mendatangi (berkumpul dengan) istrinya, lalu kami bertanya, "Wahai Rasululah! kami mencium wangi tubuhmu?," Nabi menjawab, "Tentu, Al Hamdulillah." Kemudian menyampaikan tentang kekayaan, lalu Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda, " Sesungguhnya kekayaan itu diperbolehkan bagi orang yang bertakwa, tetapi kesehatan lebih baik dari kekayaan bagi orang yang bertakwa dan tubuh yang wangi adalah bagian dari nikmat yang diberikan (Allah)."

Shahih, di dalam kitab Ash-Shahihah (174). [Ibnu Majah, 12-Kitab At-Tijarah, 1- Bab Al Khadhdhu 'AM Makasib, hadits 2141].
232/303. Dari Anas berkata,

كان النبي صلى الله عليه وسلم أحسن الناس وأجود الناس وأشجع الناس ولقد فزع أهل المدينة ذات ليلة فانطلق الناس قبل الصوت فاستقبلهم النبي صلى الله عليه وسلم قد سبق الناس إلى الصوت وهو يقول لن تراعوا لن تراعوا وهو على فرس لأبى طلحة عرى ما عليه سرج وفي عنقه السيف فقال لقد وجدته بحرا أو إنه لبحر



"Nabi shallallahu 'alaihi wasallam adalah orang yang sangat baik, orang yang sangat lembut hatinya, dan orang yang sangat pemberani. Penduduk Madinah pernah dikejutkankan dengan suatu suara, sehingga mereka keluar menuju suara tersebut, tetapi Nabi shallallahu 'alaihi wasallam menghalau mereka -Nabi telah mendahului orang-orang menuju suara tersebut- dan beliau berkata, 'Kalian tidak dapat mengalahkannya, kalian tidak dapat mengalahkannya.' Beliau menunggang kuda Abu Thalhah yang tidak ada pelananya, serta dilehernya tersisipkan pedang. Kemudian Nabi bersabda, 'Saya telah menemukannya (suara itu), yaitu suara laut atau sesungguhnya (suara itu) hanya suara lautan"

Shahih, sanadnya, [Bukhari, 56- Kitab Al Jihadu, 24- Bab Asy-Syaja'ahfil Harbi wal Jubni. Muslim, 43- Kitab Al Fadhall, hadits 48].
233/304. Dari Jabir berkata.

قل رسول الله صلي الله علي وسلم: كل معروف صدقة وإن من المعروف أن تلقى أخاك بوجه طلق وأن تفرغ من دلوك في إناء أخيك
"Rasulullah   shallallahu    'alaihi   wasallam   bersabda,   'Setiap perbuatan ma'ruf adalah sadaqah, dan yang termasuk dari perbuatan yang ma'ruf yaitu bertemu dengan saudaramu dengan wajah yang berseri-seri, dan juga menuangkan air dari timbamu ke dalam bejana saudaramu.'"

Hasan, di dalam kitab Takhrijut-Targhib (3/264). [Tirmidzi, 25-Kitab Al Birru was-Shilatu, 45- Bab Ma Ja’afi Thalaqatil-Wajhi].

Saya berkata, "Kalimat yang pertama telah disebutkan pada bab sebelumnya (165/224)."

Harta yang Baik Milik Orang yang Baik

Harta yang Baik Milik Orang yang Baik
229/299. Dari Amru ibnu 'Ash berkata,
بعث إلى النبي صلى الله عليه وسلم فأمرنى أن آخذ على ثيابي وسلاحى ثم آتيه ففعلت فأتيته وهو يتوضأ فصعد إلى البصر ثم طأطأ ثم قال يا عمرو إني أريد أن أبعثك على جيش فيغنمك الله وأزعب لك زعبة من المال صالحة
 قلت إني لم اسلم رغبة في المال إنما أسلمت رغبة في الإسلام فأكون مع رسول الله صلى الله عليه وسلم فقال يا عمرو نعم المال الصالح للمرء الصالح

"Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam mengutus seseorang kepada saya, (memberitahukan saya), bahwa saya diperintahkan mengambil baju-baju dan pedang saya, kemudian menghadap kepadanya. Saya melaksanakan semua perintahnya, kemudian mendatanginya dan beliau shallallahu alaihi wassalam sedang berwudhu. Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam memandang saya, lalu menganggukkan kepalanya dan berkata, 'Wahai Amru! sesungguhnya saya ingin mengutusmu bersama para tentara, sehingga Allah memberikan ghanimah (rampasan perang) kepadamu, dan saya betul-betul senang engkau memiliki harta yang baik.'"
Saya berkata, "Sesungguhnya saya tidak masuk Islam karena senang harta, dan saya masuk Islam karena senang agama Islam, sehingga saya dapat bersama Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam." Lalu Rasulullah bersabda, "Wahai Amru! sebaik-baiknya harta yang baik adalah milik orang yang baik."

Shahih, di dalam kitab Al Misykah (3756/'di dalam revisi yang kedua)
230/300.  Dari  Ubaidillah  ibnu  Mihshan  Al  Anshari,  dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda,

من أصبح آمنا في سربه معافى في جسده عنده طعام يومه فكأنما حيزت له الدنيا
"Barangsiapa menjelang pagi harinya dalam keadaan aman, tersedia baginya minumannya, makanan sehari-harinya, maka seakan-akan dunia ini telah diperolehnya."

Hasan, di dalam kitab Ash-Shahihah (2318). [Tirmidzi, 34-Az-Zuhdu, 34- Bab Haddatsana Amru Ibnu Malik. Ibnu Majah, 37- Kitab Az-Zuhdu, 9- Bab Al Qana'ah, hadits 4141).

Pelit

Pelit 
227/296. Jabir berkata.
قل رسول الله صلي الله علي وسلم: من سيدكم يا بنى سلمة قلنا جد بن قيس على أنا نبخله قال وأي داء أدوى من البخل بل سيدكم عمرو بن الجموح وكان عمرو على أصنامهم في الجاهلية وكان يولم عن رسول الله صلى الله عليه وسلم إذا تزوج
"Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda, 'Siapa tuan kalian wahai bani Salamah? Kami menjawab, 'Juddu ibnu Qais, kami mengatakan dia pelit.' Rasulullah bertanya, 'Penyakit apa yang lebih parah dari pelit? tetapi tuan kalian adalah Amru ibnu Al Jumuh."
Amr ibnu Al Jumuh pada masa Jahiliyah menyembah berhala mereka, dia adalah orang yang mengadakan walimah jika Rasul shallallahu 'alaihi wasallam melaksanakan nikah.

Shahih, di dalam kitab Ar-Raudhun-Nadhir (484).
228/297. Dari Warrad sekretaris Al Mughirah berkata, "Muawiyah mengirim surat kepada Al Mughirah ibnu Syu'bah, (yang berbunyi) 'Tulislah sesuatu yang pernah engkau dengar dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam untukku.' Lalu Al  Mughirah menulisnya untuk Muawiyah (menurut suatu riwayat Warrad berkata, Al Mughirah mendiktekannya kepadaku dan di tulis dengan tangan saya'" 16).

إن رسول الله صلى الله عليه وسلم كان (وفلي الأخري:سمعته) ينهى عن قيل وقال وإضاعة المال وكثرة السؤال وعن منع وهات وعقوق الأمهات وعن وأد البنات

"Bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam (menurut riwayat lain, Saya mendengar Rasul shallallahu 'alaihi wasallam ...) melarang banyak bicara, menyia-nyiakan harta, banyak pertanyaan, pelit dan berfoya-foya, durhaka terhadap ibu, dan mengubur anak perempuan hidup-hidup."

Shahih, di dalam kitab Adh-Dha'ifah (5598). [Bukhari, 81-Kitab Ar-Riqaqu, 22- Ma Yukrahu min Qila wa Qala. Muslim 30- Kitab Al Aqdhiah, hadits 12,14)