Thursday, October 23, 2014

رسالة إلى حاج

رسالة إلى حاج

Saudaraku yang menunaikan ibadah Haji…
Assalamu'alaikum warahmatullah wabarakaatuh…
Akhirnya engkau bisa menginjakkan kaki dibumi dua tanah haram yang mulia. Dan inilah momen yang sudah lama engaku impikan memenuhi pikiranmu dan sekarang menjadi nyata di depan mata. Maka beruntunglah engkau dan bergembiralah serta selamat datang ( di tanah haram ini ).
Saudaraku yang saya cintai…
Saya yakin hatimu dipenuhi rasa cinta kepada Allah dan Rasulullah SAW , oleh karena itu saya ingin bertanya : Apakah engkau sangat ingin melihat Rasulullah ? dan engkau menyertai beliau dalam ibadah haji ini ?..dan saya percaya engkau akan menjawab : Bahkan saya akan mengorbankan semua yang saya miliki agar saya bisa melihat Nabi Muhammad SAW dan menyertainya .  
Maka saya katakan kepadamu wahai saudaraku : Jika pada kenyataannya sekarang ini sangat mustahil bisa menyertai Nabi Muhammad SAW , maka engkau masih mungkin bisa menyertai beliau pada ibadah haji ini dengan ruhmu dan khayalanmu. Dengan engkau mengunjungi tempat-tempat yang pernah beliau kunjungi dan tidak mengunjungi tempat-tempat yang tidak beliau kunjungi, maka seolah-olah engkau sedang menyertai beliau.
Dan sekarang saya ingin memberitahukan kepadamu tempat-tempat mana saja yang mungkin engkau kunjungi akan tetapi Nabi Muhammad belum pernah mengunjunginya. Jika engkau mau menjauh dari  Nabi SAW maka pergilah kesana, dan jika engkau tidak ingin jauh dari beliau maka lakukanlah apa yang beliau lakukan dan jangan pergi ke tempat-tempat yang tidak pernah Nabi kunjungi ketika Haji maupun ketika Umroh, serta jangan mengajak manusia untuk mengunjunginya.

Pertama : Tempat-tempat yang tidak disyariatkan untuk dikunjungi secara dzatnya dengan tujuan ibadah.
Mengunjungi tempat-tempat seperti ini dengan tujuan ibadah jelas menyelisihi petunjuk Nabi SAW dari berbagai sisi . Diantara tempat tersebut adalah :
1.   Maktabah Mekah Al–Mukarromah ( Perpustakaan Mekah).
Maktabah ini terletak disebelah timur perluasan Masjidil Haram, dan sebagian orang berkeyakinan bahwa Nabi Muhammad dilahirkan ditempat dimana Maktabah itu dibangun. Bagaimanapun tempat ini, yang jelas Nabi  Muhammad SAW tidak pernah mengunjungi tempat ini baik ketika Haji maupun Umroh. Dan mengunjunginya sebagai bentuk ibadah adalah menyelisihi petunjuk Nabi SAW maka tidak akan diterima sebagai ibadah. Hal ini didasarkan pada hadits : " Barangsiapa melakukan amal ibadah yang tidak ada tuntunannya dari kami maka amal tersebut tertolak ". ([1])
Kalau memang berkunjung ke tempat ini sebagai ibadah sunnah dari Nabi, atau ada kebaikan didalamnya pasti Nabi  juga mengunjunginya dan sahabat-sahabat Nabi juga pasti mengunjunginya sepeninggal beliau. Adapun  jika engkau berkunjung dengan tujuan untuk menelaah buku atau sekedar membacanya maka tidak masalah.  Dan jika engkau melihat orang yang tidak punya ilmu melakukan thawaf di sekitarnya atau shalat menghadapnya dan membelakangi kiblat, atau engkau melihatnya mencari berkah dari bangunannya dengan mengusap-usapnya, maka perbuatan nya itu perbuatan yang buruk, maka jelaskanlah kepadanya tentang kebatilan perbuatannya dengan cara lemah lembut.
2.      Gua Hira.
Yaitu gua yang pernah menjadi tempat ibadah Nabi Muhammad sebelum diangkat menjadi Nabi. Jika gua ini memiliki keistimewaan atau jika mengunjunginya merupakan sunnah, maka pasti Nabi Muhammad SAW mengunjunginya setelah kenabiannya. Tapi selama 10 (sepuluh) tahun beliau tinggal di Mekah antara masa kenabian dengan peristiwa Hijrah tidak ada berita bahwa beliau pernah mengunjunginya, tidak pula ketika Haji maupun Umrah.
Dan tidak ada pula berita bahwa ada salah seorang sahabat Nabi pernah mengunjunginya. Maka mengunjungi Gua Hira dengan tujuan ibadah jelas sangat bertentangan dengan petunjuk Nabi SAW , dan merupakan ibadah yang tertolak, tidak diterima dari orang yang melakukan ibadah itu.
      Adapun apa yang ia perbuat di Gua Hira itu seperti mengusapnya, atau mengucapkan do'a-doa yang dibuat-buat, atau mencari berkah, maka tidak ragu lagi perbuatan seperti ini lebih buruk dan jelas sekali menyelisihi petunjuk Nabi Muhammad SAW.

3.      Gua Tsur.
Gua Tsur adalah gua yang pernah ditinggali Nabi beberapa saat pada saat melakukan perjalanan hijrah bersama Abu Bakar Ash-Shiddiq agar tidak diketahui oleh orang kafir Quraisy. Dan Gua Hira ini tidak memiliki nilai apapun dalam agama Islam, dan tidak ada keterangan dari Nabi untuk mengunjunginya, dan tidak ada seorang sahabatpun yang mengunjunginya setelah peristiwa hijrah. Maka dari mana sumbernya sehingga  manusia berdatangan mengunjunginya untuk tujuan ibadah yang dibuat-buat ?.

4.      Gua-gua di Gunung Uhud.
Sebagian jama'ah haji dan umrah banyak mengunjunginya dengan tujuan ibadah dengan alasan ada pahalanya, padahal ini tidak ada asalnya.
5.      Tanda ( batu tugu ) Gunung Arafah ( Jabal Rahmah ).
Sebagian kaum muslimin menyangka bahwa wukuf di Arafah tidak sempurna kecuali dengan wukuf di Jabal Rahmah. Bahkan sebagian mereka memaksakan diri untuk sampai ke tanda (batu tugu) di puncak gunung. Maka semacam ini tidak ada asalnya dan tidak benar. Yang benar adalah semua lokasi Arafah merupakan tempat wukuf kecuali lokasi lembah Uronah. Dan lokasi khusus Arafah sudah dibatasi dengan jelas. Maka tidak seharusnya jama'ah haji melakukan wukuf di atas gunung atau di tanda Arafah (batu tugu), dan tidak boleh mendekatkan diri kepada AllahSWT dengan cara seperti ini, ditambah lagi dengan kepadatan, penuh dengan manusia ketika melakukannya.
Kedua   : Tempat-tempat Yang Disyari'atkan Untuk Dikunjungi Dengan Niat  Ibadah.
            Akan tetapi tidak ada dalil khusus berkenaan dengan keistimewaan tempat-tempat ini dari tempat lainnya yang mengkhususkan untuk dikunjungi pada saat ibadah haji atau umrah.
Diantara tempat tersebut yaitu ;  Kuburan . Disyariatkan ziarah ke perkuburan untuk tujuan mengingat mati, mengambil pelajaran, dan mempersiapkan diri untuk alam akhirat dengan beramal shalih dan menjauhi kemungkaran. Namun apa yang terjadi di perkuburan sekarang ini membuat pusing kepala. Perempuan dan laki-laki bercampur, sebagian orang berdo'a kepada orang mati dan berisitighatsahdengan mereka. Andai Rasulullah SAW melihat mereka pasti melarangnya dan mengingkarinya. Jika engkau mampu mengingkarinya maka pergilah ke perkuburan itu dan lakukan amar ma'ruf dan nahi mungkar dan berharaplah pahala dari Allah SWT .
Meskipun ziarah kubur disyari'atkan, akan tetapi sebagian orang mengkhususkan kuburan tertentu untuk diziarahi pada saat haji atau umrah, padahal tidak ada keistimewaan pada kuburan tersebut. Diantara kuburan tersebut adalah :
1.      Perkuburan Ma'lah di Mekah.
Disana terdapat banyak kuburan para sahabat, diantaranya – seperti diberitakan – kuburan ummul mukminin Khadijah radhiyallahu'anha, namun tidak pernah terdengar kabar bahwa Nabi mengkhususkan ziarah ke sana pada saat haji atau umrah, meskipun demikian besarnya kedudukan Khadijah di sisi Rasulullah .

2.      Kuburan Ummul Mukminin Maemunah radhiyallahu'anha.
Kuburan ini terletak di awal jalan kota Sari' jika keluar dari Mekah. Tidak ada keterangan khsusus untuk diziarahi ketika haji atau umrah, seperti kuburan lainnya.


3.      Kuburan Hawa.
Yaitu kuburan yang diklaim sebagai kuburan ibunda Hawa, terletak di depan gedung Kementrian Luar Negeri di Jeddah. Bagaimana bisa seseorang menetapkan bahwa ini kuburannya ? sangat mengherankan ! bagaimanapun Nabi tidak pernah ziarah ke sana dan tidak pernah menganjurkannya.
Tidak adanya keterangan yang benar dari Nabi, maka ziarah ke kuburan ini untuk tujuan ibadah bertentangan dengan akal sehat. Sebagaimana pula menyelisihi petunjuk Nabi SAWApalagi ditambah dengan ritual tawassul dan mencari berkah dan semacamnya yang termasuk kedalam perbuatan syirik atau menyebabkan kepada kesyirikan.

4.      Kuburan Aminah binti Wahab, Ibu Nabi Muhammad SAW.
Banyak sekali kemungkaran di sana, seperti shalat di sana, melemparkan uang dan kain, thawaf dan mencari berkah dari kuburannya. Dan tidak ada keterangan dari Nabi bahwa beliau pernah menziarahinya baik ketika haji maupun umrah. Tidak ada keutamaan yang tertulis tentang kuburan ini. Bahkan ada riwayat shahih bahwa Allah tidak membolehkan Nabi untuk memohonkan ampun untuknya. Imam An-Nawawi rahimahullah berkata dalam kitab syarah shahih Muslim : ( Sabda beliau SAW : " Aku mohon izin kepada Allah memintakan ampun untuk ibuku lalu tidak diizinkan, dan aku minta izin untuk menziarahi kuburannya maka diizinkan ", dalam hadits ini terkandung dalil bolehnya menziarahi orang-orang musyrik ketika mereka masih hidup dan kuburan mereka setelah mati. Jika mengunjungi mereka ketika sudah mati  diperbolehkan, maka ketika hidup mereka lebih boleh lagi. Dan Allah I telah berfirman :
" Dan temanilah keduanya di dunia dengan baik ". (Qs. Luqman : 15 ).
Dalam hadits di atas pula terdapat dalil larangan memintakan ampunan bagi orang kafir.
Al Qadhi Iyadh rahimahullah pernah berkata : " Sebab Nabi menziarahi kuburan Aminah adalah agar semakin kuat pelajaran dan mengingat kematian dengan melihatnya. Hal ini bisa dilihat di akhir hadits Nabi berkata : " Maka ziarahlah kalian ke kuburan karena dapat mengingatkan kalian dengan kematian ". ([2])
Namun sebaliknya, telah disunnahkan menziarahi kuburan secara khusus. Diantara kuburan tersebut adalah :
      1.            Ziarah kuburan Nabi e , dengan berdiri di depannya dan mengucapkan salam kepada beliau dengan lafadz :
السلام عليك أيها النبي و رحمة الله و بركاته، صلى الله عليك و جزاك عن أمتك خيرا.
( Keselamatan dari Allah, rahmat-Nya serta berkah-Nya semoga tercurah atasmu wahai baginda Nabi, shalawat atasmu dan semoga Allah membalasmu dengan kebaikan atas - jasamu terhadap – umatmu ).

      2.            Ziarah kuburan Abu Bakar dan Umar radhiyallahu'anhuma.
Setelah mengucapkan salam kepada Nabi, kemudian bergeser ke kanan satu langkah atau dua langkah sampai berada didepan kuburan Abu Bakar lalu mengucapkan salam kepadanya dengan lafadz :
السلام عليك يا أبا بكر خليفة رسول الله e و رحمة الله و بركاته، رضي الله عنك و جزاك عن أمة محمد خيرا.
( Keselamatan dari Allah, rahmat-Nya dan berkah-Nya semoga tercurah atasmu wahai Abu Bakar khalifah Rasulullah e, semoga Allah ridha kepadamu dan semoga Dia memberikan balasan kebaikan atas (jasamu terhadap) umat Nabi Muhammade ).
Kemudian bergeser lagi ke kanan selangkah atau dua langkah sampai berada di depan kuburan Umar bin Khatab, lalu mengucapkan salam kepadanya dengan lafadz :
السلام عليك يا عمر أمير المؤمنين و رحمة الله و بركاته، رضي الله عنك و جزاك عن أمة محمد خيرا.
( Keselamatan dari Allah, rahmat-Nya dan berkah-Nya semoga tercurah atasmu wahai Umar Amirul mukminin, semoga Allah ridha kepadamu dan semoga Dia memberikan balasan kebaikan atas (jasamu terhadap) umat Nabi Muhammade ).

      3.            Perkuburan Baqi'.
Mengucapkan salam kepada semua ahli kubur kaum muslimin, dan berdiri di depan kuburan Utsman bin Affan radhiyallahu'anhu lalu mengucapkan salam kepadanya dengan lafadz :
السلام عليك يا عثمان أمير المؤمنين و رحمة الله و بركاته، رضي الله عنك و جزاك عن أمة محمد خيرا.
( Keselamatan dari Allah, rahmat-Nya dan berkah-Nya semoga tercurah atasmu wahai Umar Amirul mukminin, semoga Allah ridha kepadamu dan semoga Dia memberikan balasan kebaikan atas (jasamu terhadap) umat Nabi Muhammade ).

      4.            Berangkat ke gunung Uhud dan ziarah ke kuburan Hamzah ( paman Nabi ) dan para syuhada di sana, semoga Allah meridhai mereka semua. Lalu mengucapkan salam kepada mereka dan memohonkan bagi mereka ampunan dari Allah , rahmat serta keridhaan-Nya.



Ketiga    :Tempat-tempat Yang Disyariatkan Untuk Ibadah Di Dalamnya, Bukan   Ibadah Dengan Menziarahinya.
                         Yaitu masjid-masjid yang ada di sekitar Madinah Nabawiyyah, namun masjid ini tidak lebih istimewa dari masjid lainnya. Memang tidak ragu lagi bahwa rumah-rumah Allah di bumi adalah masjid-masjid, namun kita tidak boleh memberikan keistimewaan tertentu kepada sebuah masjid. Niat kita mengunjungi masjid adalah untuk mendekatkan diri kepada Allah dengan shalat di dalamnya semata. Kecuali ada dalil khusus dari Al-Qur'an atau hadits Nabi e , seperti masjid Al Haram, masjid Nabawi, masjid Aqsa dan masjid Quba. Bahkan jika waktu shalat tiba maka seorang muslim bisa shalat di masjid mana saja dari masjid ahlussunnah.
 Oleh karena itu tidak boleh mengunjungi masjid dengan tujuan mengkhusukan shalat atau ibadah di dalam masjid tersebut karena menyelisihi sunnah Nabi , apalagi melakukan amalan yang dilarang seperti mencari berkah dengan masjid itu, mengusap-usap dindingnya, atau mengikat simpul tali dan kemungkaran lainnya yang dilakukan oleh orang-orang jahil yang mana hal tersebut merupakan perbuatan syirik atau sarana menuju kesyirikan. Diantara masjid-masjid tersebut adalah :
1.      Masjid Al-Fath atau Al-Ahzab.
Masjid ini termasuk dari tujuh masjid besar yang dibangun diatas dataran tinggi di sebelah barat gunung Sal'u. Diceritakan bahwa penamaannya dengan masjid Al-Fath karena pada akhirnya perang Ahzab dimenangkan oleh kaum muslimin.

2.      Masjid Salman Al- Farisi.
Terletak tepat di sebelah selatan masjid AL-Fath, dan 20 meter dari gunung Sal'u. disebut sebagai sahabat Salman Al-Farisi penggagas ide parit Khandak untuk membentengi Madinah dari serangan pasukan Ahzab.

3.      Masjid Abu Bakar As-Shiddiq.
Terletak di sebelah barat daya masjid Salman Al-Farisi, jaraknya sekitar 15 meter. Dibangun bersamaan dengan dua masjid sebelumnya, tapi kemudian dirobohkan.

4.      Masjid Umar bin Khatab.
Terletak di sebelah selatan masjid Abu Bakar, jaraknya hanya sekitar 10 meter. Bentuknya mirip tenda memanjang. Lantai bagian tengahnya tidak beratap. Bangunannya terletak 8o (delapan derajat) di atas permukaan tanah. Dan model bangunannya sama seperti masjid Al-Fath. Kemungkinan dibangun dan direnovasi bersamaan dengan masjid Al-Fath.

5.      Masjid Ali bin Abi Thalib.
Terletak di sebelah timur masjid Fathimah, berada di dataran tinggi, bentuknya tinggi dan memanjang. Ada riwayat mengatakan bahwa Ali radhiyallahu'anhumembunuh Umar bin Wud Al-Amiri yang melewati batas parit pada perang Ahzab, peristiwa itu terjadi di tempat ini.

6.      Masjid Fathimah binti Rasulullah SAW.
Dalam buku-buku sejarah dikenal dengan masjid Sa'ad bin Muadz. Masjid ini adalah yang terkecil dari tujuh masjid yang dikenal. Terletak sebelah barat masjid Ali bin Abi Thalib.

7.      Masjid Qiblatain.
Sebagian orang mengatakan masjid ini termasuk masjid ketujuh dari enam masjid di atas. Di masjid inilah turun wahyu kepada Rasulullahe untuk mengubah arah kiblat ke Ka'bah dari Baitul Maqdis. Sejak saat itu masjid ini dikenal dengan masjid Qiblatain; karena di sini Rasulullah melakukan setengah shalatnya menghadap Baitul Maqdis dan setengahnya lagi menghadap masjidil Haram. Namun yang disunnahkan dalam mengunjunginya untuk shalat di dalamnya yaitu masjid Quba. Yaitu seorang muslim menuju masjid Quba dengan keadaan suci lalu melakukan shalat di dalamnya.
Hal ini berdasarkan hadits shahih yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Muslim dalam shahihnya, dari hadits Ibnu Umar radhiyallahu'anhuma, ia berkata :
" Rasulullah pernah mengunjungi masjid Quba dengan berkendara maupun berjalan kaki, lalu shalat dua raka'at di dalamnya ". ([3])

Saudaraku yang saya cintai…
Saya telah sampaikan kepadamu bahwa tempat-tempat ini tidak ada keistimewaan khusus sehingga harus dikunjungi pada musim haji maupun umrah. Saya juga telah sampaikan kepadamu fenomena campur baur laki-laki dan perempuan di tempat-tempat tersebut. Maka saya ingin mengingatkanmu dengan sabda kekasihmu dan Nabimu :
من أحدث في أمرنا هذا ما ليس منه فهو رد
" Barangsiapa yang mengada-adakan perkara dalam urusan kami (agama) yang tidak termasuk darinya maka ia tertolak ". ([4])
Maksud hadits ini, barangsiapa melakukan suatu ibadah yang tidak ada asalnya dalam agama maka ibadah tersebut tidak diterima, walaupun terlihatnya baik.
Saya juga mengingatkanmu dengan sabda beliau :
شر الامور محدثاتها و كل محدثة بدعة و كل بدعة ضلالة و كل ضلالة في النار
" Seburuk-buruk perkara adalah perkara yang diada-adakan ( dalam agama ), dan semua perkara yang diada-adakan ( dalam agama ) adalah perkara baru , dan semua perkara baru adalah kesesatan, dan semua kesesatan akan masuk neraka". ([5])
Terakhir saya ingin mengingatkan engkau, bahwa perkara-perkara baru yang diada-adakan seperti ini menghalangi dari Telaga Nabi Muhammad SAW ( tidak bisa memasukinya ) pada hari kiamat. Dan akan menjadikannya terusir dan dijauhkan dari Telaga tersebut, ayah dan ibuku jaminannya. Karena Rasulullah SAW pernah bersabda :
إِنِّي فَرَطُكُمْ عَلَى الْحَوْضِ مَنْ مَرَّ عَلَيَّ شَرِبَ ، وَمَنْ شَرِبَ لَمْ يَظْمَأْ أَبَدًا ، لَيَرِدَنَّ عَلَيَّ أَقْوَامٌ أَعْرِفُهُمْ وَيَعْرِفُونِي ، ثُمَّ يُحَالُ بَيْنِي وَبَيْنَهُمْ ، فَأَقُولُ : إِنَّهُمْ مِنِّي ، فَيُقَالُ : إِنَّكَ لَا تَدْرِي مَا أَحْدَثُوا بَعْدَكَ ، فَأَقُولُ : سُحْقًا ، سُحْقًا ، لِمَنْ غَيَّرَ بَعْدِي.
 " Sesunggunya aku mendahului kalian ke Telaga, barangsiapa melewatiku maka ia pasti akan minum (dari telaga itu). Dan siapa saja yang telah minum maka tidak akan merasakan haus selamanya. Dan sungguh akan ada sekumpulan kaum yang aku mengetahuinya, dan mereka pun mengetahui aku, namun kemudian ada penghalang antara aku dengan mereka. Maka aku pun mengatakan : " Mereka termasuk umatku ". Lalu ada jawaban : " Sesungguhnya engkau tidak tahu apa yang telah mereka ada-adakan setelah engkau meninggal ". maka aku pun berkata : " menjauhlah! Menjauhlah! siapa pun yang merubah (agama) setelahku". ([6])
Maka apakah engkau mau dilarang minum dari telaga Nabimu ?! atau engkau mau dihalangi antara dirimu dengan Nabi Muhammad SAW , lalu engkau diusir, Nabi Muhammad SAW berkata kepadamu : " menjauhlah ! menjauhlah ! siapa pun yang merubah (agama) setelahku".  – na'udzubillah - .

Saudaraku yang saya cintai…
                Jika telah diketahui semua perkara bid'ah adalah buruk, maka bid'ah paling buruk adalah bid'ah jenis syirik, atau bid'ah yang mengantarkan kepada kesyirikan. Dan adzab syirik yang paling dahsyat adalah kekal di neraka selamanya – na'udzubillah - . Dan bid'ah syirik ini banyak terjadi di tempat-tempat tersebut di atas. Dan kita – wahai saudaraku – tentunya tidak mau masuk neraka dan memohon surga kepada Allah. Bagaimana mungkin kita rela melakukan perbuatan-perbuatan seperti berikut ? :
1-      Melakukan thawaf disekeliling tempat-tempat tersebut, seperti maktabah Mekah, kuburan, atau tanda (batu tugu) Arafah. Dan thawaf tidak boleh dilakukan kecuali di Ka'bah.
2-      Shalat di kuburan dan menjadikannya arah kiblat.
3-      Berdo'a kepada selain Allah dan mengadukan kebutuhanmu kepadanya, seperti kepada Nabi Muhammad SAW , istighatsah kepadanya atau kepada penghuni kubur lainnya.
4-      Mencari berkah dari dinding Maktabah Mekah, atau kuburan, atau gua, atau dari sebagian tanah tempat-tempat tersebut.
5-      Mengikatkan simpul pada pepohonan atau tempat tertentu, atau melemparkan kertas di sana yang berisi permohonan dan sejenisnya.
6-      Mengusap-usap dinding bangunan yang ada kuburannya, memegangnya, membuat simpul benang-benang di sana, dan mencari berkah dengannya.
7-      Melemparkan uang atau memercikkan minyak wangi ke kuburan mengharap kedekatan dengan penghuni kubur.
8-      Berdiri di depan kuburan dengan khusyuk dan menangis seperti berdirinya shalat, dan sebagian orang meletakkan tangan kanannya di atas tangan kiri sama seperti shalat.




Sebagai penutup…
Wahai saudaraku yang saya cintai…
Aku berdo'a kepada Allah subhanahu wata'ala semoga engkau diberi taufik olehNya dalam perjalanan ibadah haji atau umrah ini. Dan semoga taufik Allah juga kepadamu pada hari-hari berikutnya untuk mengamalkan amalan ibadah sesuai kitab Tuhan mu dan sesuai sunnah Nabi mu . Dan semoga Allah menjauhkanmu dari perkara-perkara bid'ah, dosa-dosa dan kesalahan sebagaimana Allah menjauhkan belahan barat dan timur. Semoga Allah menjadikanmu kembali dengan ibadah haji mabrur dan dosa-dosa yang diampuni, bersih dari dosa dan kesalahan seperti hari pertama engaku dilahirkan oleh ibumu.
Akhir kata kita ucapkan alhamdulillahirabbil'alamiin.
Shalawat dan salam semoga tercurahkan kepada Nabi kita, keluarganya dan juga para sahabatnya.






([1]) HR. Muslim ( 3/1343)
([2])Syarah shahih Muslim – An-Nawawi (7/45)
([3]) HR. Bukhari (2/61), dan Muslim (2/1016).
([4]) HR. Muslim (3/1343)
([5])Shahih Ibnu Khuzaimah (4/143)
  • ([6]) Shahih Bukhari ( 5/2406)

Ayat dan Hadits Spesial Tentang Wanita Muslimah

Segala puji bagi Allah Tuhan semesta alam, shalawat dan salam semoga tercurahkan kepada Nabi dan Rasul termulia , Nabi kita Muhammad, kepada keluarganya dan para sahabatnya, amma ba'du :
Kepada setiap wanita yang beriman kepada Allah dan hari akhir...
Kepada setiap wanita yang mendambakan kesuksesan, keberuntungan dan kemenangan...
Kepada  setiap wanita yang hidup dengan cara inshaf ( lurus dan pertengahan ) , dan tidak terpedaya rayuan yang jauh dari hakikat yang benar…
Kepada setiap wanita yang ingin mengetahui hak  dan kewajibannya...
Kepada setiap wanita yang ingin dimuliakan, dibimbing, dihormati, serta dilindungi...
Inilah surat dari Allah Yang Maha Suci dan Maha Tinggi yang memfirmankan kebenaran…
Dan sabda Nabi kita Muhammad shallallahu’alaihi wasallam yang  berhiaskan hikmah dan meluruskan...
Maka dengarkanlah firman Tuhan mu dan sabda Nabi mu berikut ini, hanya tentang dirimu…

1. Wanita Paling Mulia, Paling Bertakwa.

Allah ta'ala berfirman :

Hai manusia, Sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa - bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu disisi Allah ialah orang yang paling taqwa diantara kamu. Sesungguhnya Allah Maha mengetahui lagi Maha Mengenal". (Qs. Al-Hujurat:13).
Rasulullah e bersabda :
«إنما النساء شقائق الرجال»
“Sesungguhnya wanita adalah saudara bagi laki-laki “.(HR. Ahmad, Tirmidzi dan Abu Dawud ).

 


2.  Pria dan Wanita Sama Dalam Pahala Dan Dosa.

Allah ta'ala berfirman :

  " Maka Tuhan mereka memperkenankan permohonannya (dengan berfirman): Sesungguhnya Aku tidak menyia-nyiakan amal orang-orang yang beramal di antara kamu, baik laki-laki atau perempuan, (karena) sebagian kamu adalah turunan dari sebagian yang lain.  ". (Qs. Ali-Imran :195).

3.  Tentang Hak Milik Dan Usaha.

Allah ta'ala berfirman :
" Bagi orang laki-laki ada bagian dari apa yang mereka usahakan, dan bagi para wanita pun ada bagian dari apa yang mereka usahakan, dan mohonlah kepada Allah sebagian dari karunia-Nya. ". (Qs. An-Nisa :32)

4.  Wanita Berhak Mendapat Warisan.

Allah ta'ala berfirman :
" Bagi orang laki-laki ada hak bagian dari harta peninggalan ibu-bapa dan kerabatnya, dan bagi orang wanita ada hak bagian (pula) dari harta peninggalan ibu-bapa dan kerabatnya, baik sedikit atau banyak menurut bahagian yang telah ditetapkan". (QS. An-Nisa : 7).


5.  Tidak Boleh Sembarang Menuduh Wanita.

Allah ta'ala berfirman :
" Sesungguhnya orang-orang yang menuduh wanita yang baik-baik, yang lengah (tidak terbersit di benaknya berbuat zina)lagi beriman, mereka dilaknat di dunia dan akhirat, dan bagi mereka azab yang besar." (QS. An-Nuur : 23)

6.Sebagai Pasangan Hidup Yang Menentramkan.

Allah ta'alaberfirman :

" Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan untukmu isteri-isteri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan dijadikan-Nya diantaramu rasa kasih dan sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berfikir ".(QS. Ar-Ruum : 21)
Rasulullah e bersabda : 
« الدّنْيَا مَتَاعٌ وَخَيْرُ مَتَاعِها المَرْأَةُ الصّالِحَةُ »
" Dunia adalah perhiasan dan perhiasan terbaiknya adalah wanita shalihah".
(HR. Muslim )
Beliau juga bersabda :
 « أعظم النساء بركة أيسرهن مؤنة »
" Wanita yang paling agung berkahnya adalah yang paling mudah maharnya". (HR.Ahmad dan Hakim ).

7. Harus Mendapat Persetujuan Wanita.

Rasulullah e bersabda :
«لا تُنْكَحُ الأَيِّم حتى تُستأمَر ، ولا البكر حتى تستأذن».  قالوا : يا رسول الله، كيف إذنها ؟ قال: « أن تسكت ».
“ Jangan dinikahkan wanita janda hingga ia diajak bermusyawarah, dan jangan nikahkah perawan sebelum diminta persetujuannya “. Para sahabat bertanya :" Ya Rasulullah bagaimana persetujuannya (perawan) ?.Beliau berkata : " ia diam ".( Muttafaq Alaihi )

 

8. Jangan Halangi Wanita Untuk Menikah.
Allah ta'ala berfirman :

" Maka janganlah kamu (para wali) menghalangi mereka untuk menikah dengan bakal suaminya (atau mantannya) apabila telah terdapat kerelaan di antara mereka dengan cara yang ma'ruf". (QS. Al-Baqarah : 232 )
Rasulullah ebersabda :
«إذا أتاكم مَنْ تَرضون دينَه وخلقَه فزَوِّجوه، إلَّا تفعلوا تَكُن فتنة في الأرض وفساد كبير»
“ Jika telah datang kepada kalian siapapun yang kalian terima agamanya dan akhlaknya maka nikahkanlah ia (dengan anak perempuanmu), jika tidak maka akan terjadi fitnah di bumi dan kerusakan yang besar “. ( HR. Tirmidzi dan dihasankan oleh Al-Albani ).

9. Berlaku Adil lah Terhadap Wanita.


“ Maka nikahilah wanita-wanita (lain) yang kamu senangi : dua, tiga atau empat. kemudian jika kamu takut tidak akan dapat berlaku adil, Maka (nikahiilah) seorang saja”.(QS. An-Nisa : 3 )
Dan Allah ta'ala berfirman :

“ dan kamu sekali-kali tidak akan dapat berlaku adil di antara wanita (isteri-isteri), walaupun kamu sangat ingin berbuat demikian, karena itu janganlah kamu terlalu cenderung (kepada yang kamu cintai), sehingga kamu biarkan yang lain terkatung-katung”. (QS. An-Nisa : 129)
Dan Rasulallah e bersabda :
«من كانت له امرأتان فمال إلى إحداهما، جاء يوم القيامة وشقُّه مائل»
“ Barangsiapa yang beristri dua dan ia lebih cenderung kepada salah satunya, maka pada hari kiamat ia akan datang dengan pundak miring sebelah “. ( HR. Ahmad, Abu Dawud, An-Nasai, dan dishahihkan oleh Al-Albani ).

10. Istri Harus Mendapat Bimbingan.

Allah ta'ala befirman :

 “ Dan wanita-wanita (istri) yang kamu khawatirkan nusyuznya (meninggalkan kewajiban bersuami isteri) , maka nasehatilah mereka dan pisah ranjang dengan mereka, dan pukullah mereka ( dengan tidak melukai ).Kemudian jika mereka mentaatimu, maka janganlah kamu mencari-cari jalan untuk menyusahkannya”. (QS. An-Nisa : 34 ).
 Aisyah radhiyallahu ‘anha  berkata :
“ Tidak pernah sekalipun Rasulullah memukul pembantu wanita ataupun istrinya “. (HR. Muslim ).
Rasulullah e bersabda : “ Bagaimana salah seorang diantara kalian memukul istrinya ? yakni seperti memukul budaknya, lalu bisa jadi pada sore harinya ia menggaulinya “. (Muttafaqun ‘alaih).

11. Perlakukanlah Istri Dengan Baik.

Allah ta'ala berfirman :
ﯢ  ﯣﯤ  ﯥ  ﯦ   ﯧ   ﯨ  ﯩ  ﯪ  ﯫ  ﯬ  ﯭ  ﯮ  ﯯ  ﯰ  
..dan pergaulilah mereka (istri) dengan baik. Jika kamu tidak menyukai mereka, (maka bersabarlah) karena mungkin kamu tidak menyukai sesuat hal, padahal Allah menjadikan padanya kebaikan yang banyak”. (QS. An-Nisa : 19).
Rasulullah e  bersabda :
«... فاتقوا الله في النساء فإنكم أخذتموهن بأمان الله، واستحللتم فروجهنَّ بكلمة الله»
“ Bertakwalah kalian kepada Allah dalam perkara wanita (istri) , karena kalian telah mengambilnya dengan janji amanah kepada Allah dan kalian halalkan farjinya ( kemaluannya ) dengan kalimat Allah . (HR. Muslim).

12. Wanita dan Rumah.

Allah ta'ala berfirman :
ﭶ   ﭷ  ﭸ 
 “ dan hendaklah kamu tetap di rumahmu”. (QS. Al-Ahzab : 33)
Rasulullah e bersabda :
«.. فاتقوا الدنيا واتقوا النساء ، فإن أول فتنة بني إسرائيل كانت في النساء»
“Takutlah kalian terhadap ( fitnah ) dunia dan (fitnah) wanita, sungguh fitnah pertama yang menimpa Bani Israil adalah wanita “.                        ( HR. Muslim ).

13. ‘Iffah ( Menjaga Kehormatan diri  ).

Allah ta'alaberfirman :
ﮐ  ﮑ    ﮒ  ﮓ  ﮔ  ﮕ  ﮖ  ﮗ  ﮘ       ﮙ  ﮚ    ﮛ  ﮜ  ﮝﮞ  ﮟ  ﮠ  ﮡ  ﮢﮣ   ﮤ  ﮥ     ﮦ…… ﯲ  ﯳ  ﯴ  ﯵ     ﯶ  ﯷ  ﯸ  ﯹﯺ                                                       
“  Katakanlah kepada wanita yang beriman: "Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan kemaluannya, dan janganlah mereka Menampakkan perhiasannya, kecuali yang (biasa) nampak dari padanya. dan hendaklah mereka menutupkan kain kudung kedadanya, dan janganlah Menampakkan perhiasannya ...........dan janganlah mereka memukulkan kakinya agar diketahui perhiasan yang mereka sembunyikan (QS. An-Nuur : 31).
وعن عطاء بن أبي رباح قال: قال لي ابن عباس- رضي الله عنهما: ألا أريك امرأةً من أهل الجنة؟ فقلت: بلى! قال: هذه المرأة السَّوداء، أتت النَّبيَّ rفقالت: إني أُصرَع، وإني أتكشَّف، فادعُ اللهَ لي. قال: «إن شئت صبرت ولك الجنة ، وإن شئت دعوت الله أن يعافيك». قالت : أصبر. فادعُ اللهَ أن لا أتكشَّف، فدعا لها».
Dari Atha bin Abi Rabah, ia berkata, Ibnu Abbas radhiyallahu'anhuma berkata padaku:“Maukah aku tunjukkan seorang wanita penghuni surga?”
Aku menjawab, “Ya”
Ia berkata, “Wanita hitam itulah yang datang kepada Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam lalu berkata, ‘Aku menderita penyakit ayan (epilepsi) dan auratku tersingkap (saat penyakitku kambuh). Doakanlah untukku agar Allah Menyembuhkannya.’
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam berkata, ‘Jika engkau mau, engkau bersabar dan bagimu surga, dan jika engkau mau, aku akan mendoakanmu agar Allah Menyembuhkanmu.’
Wanita itu menjawab, ‘Aku pilih bersabar.’ Lalu ia melanjutkan perkataannya, ‘Tatkala penyakit ayan menimpaku, auratku terbuka, doakanlah agar auratku tidak tersingkap.’
Maka Nabi pun mendoakannya.” (HR. Bukhari dan Muslim).

14. Ta’atlah, Ibadahlah dan Berdzikirlah.
Allah ta'ala berfirman:
ﭿ   ﮀ  ﮁ  ﮂ  ﮃ  ﮄ   
“ dan dirikanlah shalat, tunaikanlah zakat dan taatilah Allah dan Rasul-Nya”.(QS. Al-Ahzab :33)
Dan Firman – Nya :
ﮒ  ﮓ  ﮔ   ﮕ  ﮖ    ﮗ   ﮘ  ﮙ  ﮚﮛ 
 “ dan ingatlah apa yang dibacakan di rumahmu dari ayat-ayat Allah dan Hikmah (sunnah). Sesungguhnya Allah adalah Maha lembut lagi Maha mengetahui”. (QS. Al-Ahzab :34 )
Dan Firman-Nya :
ﮢ  ﮣ  ﮤ  ﮥ  ﮦ   ﮧ  ﮨ  ﮩ  ﮪ  ﮫ   ﮬ  ﮭ  ﮮ  ﮯ   ﮰ  ﮱ  ﯓ  ﯔ   ﯕ  ﯖ  ﯗ  ﯘ  ﯙ                ﯚ  ﯛ  ﯜ  ﯝ  ﯞ  ﯟ  ﯠ  ﯡ  
 “ Sesungguhnya laki-laki dan perempuan yang muslim, laki-laki dan perempuan yang mukmin, laki-laki dan perempuan yang tetap dalam ketaatannya, laki-laki dan perempuan yang jujur, laki-laki dan perempuan yang sabar, laki-laki dan perempuan yang khusyuk, laki-laki dan perempuan yang bersedekah, laki-laki dan perempuan yang berpuasa, laki-laki dan perempuan yang memelihara kemaluannnya (kehormatannya), laki-laki dan perempuan yang banyak berdzikir kepada  Allah, Allah telah menyediakan untuk mereka ampunan dan pahala yang besar. ( QS. Al-Ahzab :35)
Rasulullah ebersabda :
«عليكن بالتسبيح والتهليل والتقديس والتكبير ، واعقدن بالأنامل ، فإنهن مسؤولات مستنطَقات ، ولا تَغْفَلْنَ فتَنْسَيْنَ الرَّحمة»  - رواه الترمذي ، وأبو داود وحسنه الألباني -
“Nabi e berdabda kepada kami, hendaknya kalian bertasbih, bertahlil dan bertaqdis dan hitunglah dengan unjung jari-jari, maka sesungguhnya ujung jari-jari itu akan ditanya dan berbicara (pada hari kiamat), dan janganlah kalian lalai hingga kalian lupa dengan rahmat (Allah) .(HR. Abu Dawud, At-Tirmidzi dan dihasankan oleh Al-Albani).

15. Di Usia Tua, Bagaimana Wanita Berpakaian ?

Allah ta'ala berfirman :
ﭧ  ﭨ  ﭩ  ﭪ     ﭫ    ﭬ   ﭭ  ﭮ  ﭯ  ﭰ  ﭱ  ﭲ  ﭳ    ﭴ  ﭵ  ﭶﭷ  ﭸ  ﭹ  ﭺ  ﭻﭼ  ﭽ   ﭾ  ﭿ  ﮀ 
 “ dan perempuan-perempuan tua yang tiada ingin nikah (lagi), tiadalah atas mereka dosa menanggalkan pakaian mereka dengan tidak menampakkan perhiasan, dan berlaku 'iffah ( menjauhi fitnah syahwat) lebih baik bagi mereka. dan Allah Maha mendengar lagi Maha Mengetahui “. ( QS.An-Nur :60).




16. Ridha dan Menuruti Keputusan Allah dan Rasul-Nya.
Allah ta'alaberfirman :
ﭑ  ﭒ         ﭓ  ﭔ    ﭕ  ﭖ  ﭗ  ﭘ  ﭙ  ﭚ  ﭛ  ﭜ   ﭝ  ﭞ  ﭟ  ﭠﭡ 
 “  dan tidaklah patut bagi laki-laki yang mukmin dan tidak (pula) bagi perempuan yang mukmin, apabila Allah dan Rasul-Nya telah menetapkan suatu ketetapan, akan ada bagi mereka pilihan (yang lain) tentang urusan mereka”.(QS. Al-Ahzab : 36 )

17. Masuklah ke Surga Dari pintu Yang Disukai.

Allah ta'alaberfirman :
ﭠ   ﭡ  ﭢ  ﭣ  ﭤ  ﭥ  ﭦﭧ 
“ Maka wanita yang salehah, ialah yang taat kepada Allah lagi memelihara diri ketika suaminya tidak ada, oleh karena Allah telah memelihara (mereka)’. ( QS. An-Nisa : 34 )
Rasulullah e  bersabda:
«إذا صلت المرأة خمسها ، وصامت شهرها ، وحفظت فرجها ، وأطاعت زوجها ، قيل لها : ادخلي الجنة من أي الأبواب شئت» - ورواه أحمد ، وصححه الألباني –
" Jika seorang wanita mengerjakan shalat lima waktu, berpuasa ramadhan, menjaga kemaluannya, menta'ati suaminya, maka dikatakan kepadanya ; masuklah ke surga dari pintu mana saja yang engkau mau ". ( HR. Ahmad m dishahihkan oleh Al-Albani ).

18. Mendapat Nafkah .

Allah berfirman :
ﭑ  ﭒ  ﭓ  ﭔ  ﭕ  ﭖ  ﭗ  ﭘ    ﭙ  ﭚ  ﭛ  ﭜ  ﭝ  ﭞﭟ 
 " kaum laki-laki itu adalah pemimpin bagi kaum wanita, oleh karena Allah telah melebihkan sebahagian mereka (laki-laki) atas sebahagian yang lain (wanita), dan karena mereka (laki-laki) telah menafkahkan sebagian dari harta mereka. (QS. An-Nisa :34 ).
Rasulullah e bersabda :
«دينار أنفقتَه في سبيل الله ، ودينار أنفقتَه في رقبة ، ودينار تصدَّقتَ به على مسكين ، ودينار أنفقتَه على أهلك ، أعظمها أجراً الذي أنفقتَه على أهلك»- رواه مسلم-
"Satu dinar yang kau infakkan di jalan Allah, dan satu dinar yang kau infakkan untuk (membebaskan) seorang budak, dan satu dinar yang kau sedekahkan untuk orang miskin, dan satu dinar yang kau infakkan untuk keluargamu, yang lebih besar pahalanya darisemua itu adalah dinar yang kau infakkan untuk keluargamu (istrimu)". (HR. muslim).
وقال معاوية بن حيدة: يا رسول الله ! ما حقُّ زوجة أحدنا عليه؟ قال: «أن تطعمها إذا طعمتَ ، وتكسوها إذا اكتسيتَ ، ولا تضرب الوجهَ ، ولا تقبح ، ولا تهجر إلا في البيت» - رواه وأبو داود والنسائي و صححه الألباني-
Muawiyah bin Haidah pernah bertanya : " Wahai Rasulullah ! apa hak istri kami terhadap kami ? beliau berkata :“ Yaitu hendaklah engkau memberi istri makan, jika engkau makan, engkau memberi pakaian ia jika engkau berpakaian, jangan memukul wajahnya, jangan mengolok-oloknya, juga jangan menjauhinya kecuali dalam rumah saja”.( HR. Abu Dawud dan Nasai dan dishaihkan oleh Al-Albani).

19. Shalat Malam dan Bangunkan Suami.

Rasulullah e bersabda :
«...رحم الله امرأةً قامت من اللَّيل فصلَّت وأيقظت زوجها، فإنْ أَبَى نضحت في وجهه الماء». - رواه وأبو داود والنسائي و صححه الألباني -
“ Semoga Allah merahmati seorang wanita yang bangun di waktu malam lalu mengerjakan shalat dan ia membangunkan suami lalu si suami mengerjakan shalat. Bila suaminya enggan untuk bangun, ia percikkan air di wajah suaminya.” (HR. Abu Dawud, Nasa’i dan di shahihkan oleh Al-Albani).
وعن خنساء بنت خذام أنَّ أباها زوَّجَها وهي ثيِّب، فكرهت ذلك، فأتت رسولَ الله rفرَدَّ نكاحَه. - رواه البخاريُّ-
Dari Khansa binti Khadzam bahwa ayahnya menikahkannya saat ia janda dan ia tidak menyukainya, lalu ia datang (memberitahukannya) kepada Rasulullah r, maka Rasulullah membatalkan pernikahan tersebut. ( HR. Bukhari ). ([1])


20. Wanita pun Boleh Shalat Di Masjid.

Rasulullah e bersabda :
«إذا استأذنت أحدَكم امرأتُه إلى المسجد فلا يمنعها» - متفق عليه -
“ Jika istri kalian meminta izin kepada kalian untuk ke masjid maka janganlah ia melarangnya “. (Muttafaqun ‘Alaihi)
«لا تمنعوا نساءكم المساجد وبيوتهن خير لهن» - رواه أحمد و أبو داود و صححه الألباني -
“ Jangan kalian larang istri-istri kalian untuk ke masjid, akan tetapi rumah lebih baik bagi mereka “.  
 ( HR. Ahmad, Abu Dawud dan di shahihkan oleh Al-Albani )
«خير مساجد النساء قعر بيوتهن».-رواه أحمد و صححه الألباني-
“ Sebaik-sebaik masjid bagi para wanita adalah bagian bawah rumah mereka “. ( HR. Ahmad dan di shahihkan oleh Al-Albani ).

21. Wanita pun Merayakan Hari Raya.

عن أمِّ عطية- رضي الله عنها- قالت: أمرنا رسول الله rأن نخرج في العيدين العواتق والحيض، وذوات الخدور؛ فأمَّا الحيض فيعتزلنَ الصَّلاة، ويشهدن الخير ودعوة المسلمين .- متفق عليه -
Dari Ummu Athiyah  radhiyallahu anha  ia berkata : Rasulullah ememerintahkan kepada kami agar mengajak para gadis remaja, wanita haid dan gadis-gadis pingitan untuk  keluar pada hari raya ( Idul Fitri dan Idul Adha ), adapun wanita haid maka mereka  tidak ikut shalat, namun menyaksikan kebaikan dan mendo’akan kaum muslimin “.
 ( Muttafaqun ‘alaih ).

22. Wanita dan Hiburan Walimah.

عن عائشة- رضي الله عنها- قالت: زففنا امرأةً إلى رجل من الأنصار، فقال رسول الله r: «يا عائشة ، أما كان معكم لهو؟ فإن الأنصار يعجبهم اللهو». -رواه البخاري-
Dari Aisyah  radhiyallahu’anha berkata :"Kkami menyerahkan pengantin wanita kepada seorang laki-laki dari kalangan Anshar. Kemudian Nabi ebersabda: “Wahai Aisyah, apakah tidak ada hiburan, sebab orang-orang Anshar senang akan hiburan”. ( HR. Bukhari ).

23. Sederhana Dalam Ibadah.

دخل رسول الله r المسجد، فإذا حبل ممدود بين ساريتين، فقال: «ما هذا؟» قالوا: حبل لزينب، إذا فترت وضعفت تعلَّقت به. فقال: «لا، حلوه، ليصل أحدكم نشاطه، فإذا فَتَرَ فليقعد». – متفق عليه-
Suatu hari Rasulullah rmasuk ke dalam masjid. Beliau mendapatkan seutas tali terikat di antara dua tiang masjid. Lantas Rasulullah r bertanya, “Tali untuk apa ini?” Para sahabat menjawab, “Tali ini milik Zainab. Apabila dia merasa capek shalat, dia pun bergantung dengan tali.” Maka Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam memerintahkan, “Lepaskan tali ini, hendaknya  siapapun di antara kalian menegakkan shalat dalam kondisi fit (sehat). Apabila dia merasa capek, hendaknya dia tidur.”( Muttafaqun ‘alaih ).
وعن عائشة- رضي الله عنها- قالت: دخل عليَّ رسولُ الله r وعندي امرأة من بني أسد، فقال: «من هذه؟» قلت: فلانة لا تنام اللَّيل. فقال: «مه، عليكم من الأعمال ما تطيقون؛ فإنَّ الله لا يملُّ حتى تملوا، وإنَّ أحبَّ الدين إليه ما دام عليه صاحبه». – متفق عليه-
Dari Aisyah  radhiyallahu’anha  berkata : " suatu hari Rasulullah masuk kepadaku dan di sampingku ada wanita dari bani Asad, lalu beliau bertanya : “ siapa ini ? aku menjawab : “ fulanah , dia tidak tidur semalam . Maka beliau bersabda : “ jangalah begitu , lakukanlah amalan sesuai dengan kemampuan kalian. Karena Allah tidaklah bosan sampai kalian merasa bosan. Dan sesungguhnya amalan yang paling dicintai oleh Allah adalah yang dilakukan seseorang secara kontinyu “.                    ( Muttafaqun ‘alaih).

24. Sayang Anak dan Perhatian Kepada Suami.

Rasulullah ebersabda :
«خير نساء ركبن الإبل صالح نساء قريش، أحناه على ولد في صغره، وأرعاه على زوج في ذات يده» – متفق عليه –
”Sebaik-baik wanita penunggang unta adalah wanita Quraisy yang paling baik, dia paling penyayang terhadap anak kecil dan paling menjaga segala milik suaminya.”     ( Muttafaqun ‘Alaihi ).

25. Sebaik-baik Istri Vs Seburuk-buruk Istri.

Rasulullah  ebersabda:
 «خير نسائكم الودود الولود المواسية المواتية إذا اتَّقينَ الله، وشرُّ نسائكم المتبرِّجات المتخيِّلات، وهنَّ المنافقات؛ لا يدخل الجنةَ منهنَّ إلَّا مثل الغراب الأعصم». - رواه البيهقيّ وصحَّحه الألبانيّ -
“Sebaik-baik istri kalian adalah yang penyayang, subur (banyak anak), mendukung suami lagi penurut, bila mereka bertakwa kepada Allah. Dan sejelek-jelek istri kalian adalah wanita yang suka bertabarruj ( keluar rumah,membuka aurat )  dan sombong, mereka adalah wanita-wanita munafik, mereka tidak akan masuk surga kecuali seperti ghurob al-a’shom (sejenis burung gagak yang langka, pent).” ( HR. Baihaqi dan dishohihkan al-Albani dalam ash-Shohihah).

26. Jika Istri Bersedekah…

                Rasulullah e bersabda :
«إذا تصدقت المرأة من طعام بيتها غير مفسدة فلها أجرها بما أنفقت، وللزَّوج بما اكتسب، وللخازن مثل ذلك».- رواه البخاري -
" Apabila seorang istri bersedekah dengan makanan yang ada di rumahnya dengan tanpa berlebihan, maka ia mendapatkan pahala yang ia infaqkan, suami pun mendapat pahala dari apa yang ia usahakan, dan penjaga (makanan) pun mendapatkan pula pahalanya.” (H.R. Bukhari, Muslim).
وعن أم بجيد الأنصاريَّة قالت: يا رسول الله! إنَّ المسكين ليقوم على بابي فما أجد شيئاً أعطيه إيَّاه؟ قال: «إن لم تجدي إلا ظلفا محرقاً، فادفعيه إليه في يده». – رواه الترمذي وقال : حسن صحيح –
Dari Ummu Bajiid Al-Anshoriyah, ia berkata : “Ya Rasulullah, sesungguhnya seorang miskin berdiri di depan pintu rumahku, tapi aku tidak menemukan apa pun  yang bisa aku berikan kepadanya.” Lalu Rasulullah saw berkata: ”Jika kamu tidak menemukan sesuatu pun selain kuku binatang yang sudah dibakar, maka berikanlah kepadanya di tangannya.” (HR Tirmidzi, ia berkata : Hasan Shahih).



27. Jangan Remehkan Hadiah.

Rasulullah e bersabda :
«يا نساء المسلمات! لا تحقرن جارة لجارتها، ولو فرسن  شاة» – متفق عليه  –
" Wahai para wanita muslimah! Janganlah salah seorang di antara kalian meremehkan tetangganya meskipun hanya berupa kaki kambing.” (Muttafaqun ‘alaihi).
وعن عائشة- رضي الله عنها- قالت: يا رسول الله! إن لي جارين، فإلى أيِّهما أهدي؟ قال: «إلى أقربهما منك باباً». – رواه البخاري –
 Dari ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha , ia berkata: “Wahai Rasululloh, aku punya dua tetangga, siapa dari keduanya yang paling berhak  diberi hadiah?” Rasulullah menjawab: “Kepada yang paling dekat pintu rumahnya darimu”. ( HR. Bukhari ).

28. Calon Wanita Surga Itu Membuat Suami Ridha .

Rasulullah e bersabda :
«ألا أخبركم بنسائكم من أهل الجنة؟ الودود الولود العؤود التي إذا ظلمت قالت: هذه يدي في يدك، لا أذوق غمضاً حتى ترضى».- رواه الدارقطني و الطبراني و حسنه الألباني –
“ Tidak kah aku beritahu kalian tentang istri-istri kalian yang akan menjadi penduduk surga ? yaitu yang penyayang, banyak anak (subur), dan banyak memberikan manfaat kepada suaminya; yang jika ia bersalah, ia berkata: " ini tanganku di tanganmu , aku tak bsia pejamkan mata hingga  engkau  ridha”. (HR. Ad-Daruquthni dan  At-Thabrani dan di hasakan oleh Al-Albani ).



29. Wanita Shalihah Sebab Kebahagiaan Hidup.

Rasulullah e bersabda :
«أربع من السعادة: المرأة الصالحة، والمسكن الواسع، والجار الصالح، والمركب الهنيء، وأربع من الشَّقاء: المرأة السوء، والجار السوء، والمركب السوء، والمسكن الضَّيِّق».– رواه الحاكم و البيهقي و صححه الألباني –
" Empat hal yang termasuk kebahagiaan; isteri yang shalihah, tempat tinggal yang luas, tetangga yang baik, dan kendaraan yang nyaman. Dan empat hal yang merupakan kesengsaraan; tetangga yang jahat, isteri yang buruk, tempat tinggal yang sempit, dan kendaraan yang jelek.(HR. Al-Hakim dan Al-Baihaqi dan di shahihkan oleh Al-Albani )
Dan Rasulullah ebersabda :
«تنكح المرأة لأربع: لمالها، ولحسبها، ولجمالها، ولدينها، فاظفر بذات الدِّين تربت يداك».– متفق عليه –
" Wanita dinikahi karena empat hal: karena hartanya, karena kedudukannya, karena parasnya dan karena agamanya. Maka hendaklah kamu pilih wanita yang bagus agamanya. Kalau tidak demikian, niscaya kamu akan merugi.” (Muttafaqun ‘alaihi )

30. Berwasiat yang Baik Kepada Wanita.

Rasulullah e bersabda :
«استوصوا بالنِّساء خيراً؛ فإنَّ المرأةَ خُلقتْ من ضلع، وإنَّ أعوجَ شيء في الضّلع أعلاه، فإن ذهبتَ تقيمه كَسَرْتَه، وإن تَرَكتَه لم يزل أعوج، فاستوصوا بالنِّساء خيراً». –  متفق عليه -  
Wasiatkalah (nasihatkanlah) hal-hal yang baik  kepada perempuan, sebab ia diciptakan dari tulang rusuk, sedangkan tulang rusuk  yang paling bengkok adalah yang paling atas, oleh karena itu, jika kalian hendak meluruskannya niscaya patah lah ia, dan jika engkau membiarkannya begitu saja, niscaya ia akan terus menerus bengkok , maka wasiatkalah (nasihatkanlah) hal-hal yang baik  kepada perempuan(muttafaqun ‘alaih)

31. Wanita Juga Bertanggungjawab.

Rasulullah e bersabda :
«كلكم راع، وكلكم مسؤول عن رعيَّته... والمرأة راعية في بيت زوجها ومسؤولة عن رعيَّتها». - رواه مسلم -
 “Setiap kalian  bertanggungjawab dan setiap kalian akan ditanya tentang pertanggungjawabannya…… dan wanita (istri) bertanggungjawab di rumah suaminya dan akan ditanya tentang tanggungjawabnya ” (HR. Al-Bukhari dan Muslim).

32. Ajaklah Istri Bermain.

قالت عائشة- رضي الله عنها: «خرجتُ مع النَّبيِّ rفي بعض أسفاره، وأنا جارية لم أحمل اللحم، ولم أبدن، فقال للناس: «تَقَدَّمُوا»، فتَقَدَّموا، ثم قال لي: «تعالي حتى أسابقك»، فسابقتُه فَسَبَقْتُه، فسكت عني حتَّى إذا حملتُ اللَّحمَ وبدنتُ ونسيتُ، خرجتُ معه في بعض أسفاره، فقال للناس: «تقدموا»، فتقدَّموا، ثم قال: «تعالي حتَّى أسابقَك»، فسابقتُه فسبقني، فجعل يضحك وهو يقول: «هذه بتلك». - رواه أحمد وأبو داود، وصحَّحَه الألبانيُّ-.
Dari Aisyah radhiyallahu'anha berkata : " Aku pernah beberapa kali pergi bersama Rasulullah e , saat itu aku masih muda belum gemuk, kemudian Nabi e berkata kepada para sahabatnya, “majulah kalian”, lalu merekapun maju ke depan. Kemudian beliau berkata kepadaku, “Kemarilah (berlomba lari) aku akan mengalahkanmu”, maka akupun berlomba dengannya dan aku menang. Lalu Nabi terdiam , sampai suatu saat  badanku sudah gemuk, dan aku sudah lupa (perlombaan itu), aku pergi bersamanya dalam beberapa kali safar. Kemudian beliau berkata kepada para sahabat : " Majulah kalian ", maka merekapun maju. Lalu ia berkata kepadaku : " Kemarilah (berlomba lari) akau akan mengalahkanmu". Lalu aku berlomba dengannya dan beliau berhasil mengalahkanku. Lalu beliau tertawa seraya berkata : " Ini untuk membalas kekalahanku ". (HR. Ahmad dan Abu Dawaud, dan dishahihkan oleh Al-Albani).
Beliau juga pernah bersabda :
«كلُّ شيء ليس من ذكر الله لهوٌ ولعب، إلا أن يكون أربعة». ذكر منها: «ملاعبَةُ الرَّجُل امرأتَه».- رواه النَّسائيُّ وصحَّحه الألبانيُّ-.
" Setiap sesuatu yang bukan termasuk dzikir kepada Allah adalah senda gurau dan main-main kecuali pada empat hal; disebutkan diantaranya adalah; bermainnya suami dengan istrinya, (HR. An-Nasa’I, dishahihkan oleh Al-Albani).

33. Wanita pun Bisa Melindungi Laki-laki.

عن أمِّ هانئ بنت أبي طالب- رضي الله عنها- قالت: أَجَرْتُ رجلين من أحمائي، فقال رسول الله r: «قد أَجَرْنا من أجرت يا أمَّ هانيء» – متفق عليه –
 Ummu Hani' binti Abu Thalib radhiyallahu'anha   berkata, "Aku melindungi dua orang laki-laki dari saudara iparku. Maka Rasulullah rberkata : “ Kami melindungi siapa saja yang kamu lindungi wahai Ummu Hani “.( Muttafaqun ‘alaihi )

34. Dilarang Membunuh Wanita Dalam Peperangan.

عن ابن عمر- رضي الله عنهما- قال: «وجدتُ امرأةً مقتولةً في بعض المغازي، فنهى رسول الله rعن قتل النِّساء والصِّبيان».- متَّفَقٌ عليه-
Dari Ibnu Umar  radhiyallahu'anhuma, berkata : “Aku mendapati wanita terbunuh dalam beberapa kali peperangan , lantas Rasulullah shollallahu ‘alaihi wa ‘ala alihi wa sallam  melarang membunuh wanita dan anak kecil
 (  Muttafaqun 'alaih ).

35. Percaya Kepada Istri.

«نهى النبيُّ r أن يطرق الرجل أهلَه ليلاً؛ لئلَّا يتخوَّنهم أو يطلب عثراتهم».-  رواه مسلم –
" Rasulullah e melarang seseorang mendatangi istrinya di malam hari (setelah bepergian) untuk mencari-cari tahu apakah istrinya berkhianat kepadanya  atau untuk mencari-cari kesalahannya”. ( HR. Muslim ).

36. Istri Boleh Minta Khulu' (pisah).

عن ابن عباس- رضي الله عنهما- أن جميلةَ بنت سلول امرأة ثابت بن قيس أتت النبيَّ rفقالت: والله ما أعتب على ثابت في دين ولا خلق؛ ولكنِّي أكره الكفرَ في الإسلام. فقال رسول الله: «أتردِّين عليه حديقتَه؟» قالت: نعم. قال رسول الله r: «اقبل الحديقةَ وطَلِّقْها تطليقةً».
وفي رواية أنها قالت: «ولكني لا أطيقه».
وفي رواية أنَّ النَّبيَّ rأمره ففارقها.– رواه البخاري -
Dari Ibnu ‘Abbas radhiyallahu'anhuma bahwasanya Jamilah binti Salul ( istri Tsabit bin Qais ) datang kepada Nabi e lalu berkata, “Demi Allah, aku tidak mencela Tsabit dalam agama dan akhlaqnya, tetapi aku tidak menyukai kekufuran dalam Islam”([2]). Lalu Nabi e bertanya, “Maukah kamu mengembalikan kebunnya kepadanya ?” Ia menjawab, “Ya”. Kemudian Rasulullah e berkata : “ terimalah kebun itu dan talaklah ia sekali  “.
Dalam riwayat lain Jamilah berkata : " Namun aku sudah tidak tahan dengannya".
Dalam riwayat lain bahwa Nabi menyuruh Tsabit , lalu ia menceraikannya.
( HR. Bukhari).
Allahumma shalli wasallim ‘Ala Muhammad.



([1]) Hadits ini sepertinya masuk poin ke 7. (Pent.)
([2]) Maksudnya ia takut ketidaksukaannya terhadap Tsabit membawanya kepada kekufuran terhadapnya.